Salam Redaksi

Tidak lengkap rasanya jika melewati bulan April tanpa membawa satu pesan kuat yang menjiwai bulan kalender semua pemerhati lingkungan dengan sesuatu yang berkaitan dengan bumi. Ya, April, kalau dirasa tidak terlalu berlebihan boleh kita sebut bulannya bumi. Meskipun perayaannya sebenarnya ”hanya” tanggal 22 April.

Setelah tanggal itu, - mungkin tepatnya, 2-3 jam setelah larut dalam berbagai event bersih-bersih, menggambar alam, pemutaran film tentang bumi, renungan untuk bumi, jalan santai, gerakan gak pake kendaraan motor,dan lain-lain-, kita semua kembali ke rutinitas kita : ”memanfaatkan” bumi!

Bahkan kita langsung dikagetkan dengan kejadian tumpahan minyak yang mengancam Gulf Mexico. Belum lagi berita ”pertarungan” eksistensi antara harimau dengan pemukiman, konflik tambang dengan hutan, dan masih banyak lagi yang hanya membuat kita mengelus dada, seakan peringatan hari bumi sudah lewat beberapa dekade lalu sampai semuanya lupa.

Syukurlah, diantara semua itu masih banyak hal yang membahagiakan. Beberapa orang yang punya ingatan kuat –tepatnya kesadaran yang kuat- dalam beberapa hari atau minggu ke depan setelah hari bumi pasti masih tetap berlaku bijak dengan bumi. Mulai dari kerjasama-kerjasama penelitian, aturan perundangan yang memihak bumi hingga kesepakatan tingkat negara. Semua itu seperti memberi energi baru bagi bumi dan sahabat-sahabatnya.

Ya, kerusakan memang terjadi, namun harus kita akui mulai ada banyak hal baik yang terjadi pada bumi kita. Masyarakat lokal mulai mengambil inisiatif yang dulunya menjadi tanggung jawab pemerintah dan pemerintah dapat mengurusi hal lain yang lebih penting-mendukung aksi lokal ini-.

Reef Check melalui RCC Sembiran, Bali sedang berusaha bersama masyarakat untuk meletakkan pondasi hukum bagi segala usaha baik yang selama ini sudah dilaksanakan. Daerah Pengelolaan Laut desa yang telah terbentuk terus dikembangkan. Terkait aturan hukum, pengelola DPL mulai menyusun kerjasama multipihak untuk menggolkan DPL di tingkat Kabupaten sembari menggodok menjadi suatu Paruman Adat. Kesuksesan DPL desa di Bali ini, akan menyediakan referensi aktual dan nyata bagaimana gerakan masyarakat yang menginspirasi perubahan di level yang lebih besar.

Energi untuk melayani bumi (baca:masyarakat) ini terbentuk saat kita melihat perubahan di bumi (baca:masyarakat) yang kita layani ini.

Lets Go Blue,

Redaksi

redaksi@goblue.or.id

Berita Go Blue

Kunjungi www.GoBlue.or.id untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan serta berbagai usaha pelestarian lingkungan laut dan pesisir.

Proposal sets whaling limits
For the first time in a quarter of a century, commercial whaling on the open seas could be condoned–and scientists are working to figure out exactly how much should be allowed. Selengkapnya»

Whale feces could help oceans absorb CO2
Whale droppings have emerged as a natural ocean fertilizer which could help combat global warming by allowing the Southern Ocean to absorb more carbon dioxide, Australian scientists have found. Selengkapnya

»

UGM-WSI Kerjasama Penelitian Lumba-Lumba
Universitas Gadjah Mada (UGM) dan PT Wersut Seguni Indonesia (WSI) menjalin kerja sama konservasi lumba-lumba. Selengkapnya »

Perjuangan KKP Mengamankan Ikan Nusantara

Senin pekan lalu, Kapal Hiu Macan 001, kapal pengawas milik Kementerian Kelautan dan Perikanan, yang dioperasikan Kapten Samson menangkap 10 kapal Vietnam yang masuk ke wilayah Indonesia. Kapal-kapal tersebut diduga kuat mencuri ikan di perairan Indonesia. Selengkapnya »

Several Different Species of Killer Whales Likely

In a report published April 22 in the journal Genome Research, scientists report finding strong genetic evidence supporting the theory there are several species of killer whales (Orcinus orca, also known as orcas) throughout the world’s oceans. Selengkapnya »

UU Pengelolaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Melindungi Hak Masyarakat Lokal?

Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan, M. Syamsul Maarif, mengatakan bahwa Undang-Undang (UU) Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Nomor 27/2007 melindungi kegiatan -kegiatan keagamaan dan adat yang dilakukan di laut. Selengkapnya »

PERINGATAN HARI BUMI 2010 dan CORAL DAY 2010

Dalam rangka memperingati hari bumi yang jatuh setiap tanggal 22 April, Reef Check bersama dengan PPLH turut mendukung keberlangsungan Ibu Bumi dengan mengadakan bersih pantai di Sanur bersama dengan siswa-siswi SMA yang tergabung dalam River Club binaan PPLH- Bali, acara ini juga dilengkapi dengan survey kecil dan diskusi. Mengenai apa? Selengkapnya »

Tahun 2010 ini juga menjadi momen penting bagi pemerhati terumbu karang Indonesia . Bersama dengan seluruh pemerhati karang Indonesia, Reef Check juga turut memperingati hari bumi 2010 sekaligus merayakannya sebagai CORAL DAY—Hari Karang- Indonesia 2010. Reef Check Indonesia bersama masyarakat di Bali Utara mengadakan kegiatan bersih pantai, pembersihan sampah di terumbu, lomba menggambar hiingga diskusi masyarakat. Kegiatan melibatkan siswa sekolah dasar dan menengah atas, kelompok nelayan, pengelola Daerah Pengelolaan Laut (DPL) di 3 desa, Desa Bondalem, Tejakula dan Penuktukan. Selengkapnya »

PEMENANG LOMBA PANTUN KEBERSIHAN PESISIR MYCLEANREEF

I want to see my clean reef

Looking at fishes and coral so cute
Mari kita bersikap arif

Kepada pesisir, pantai dan laut
(Diah Utami Lestari).

Karya juara pertama Lomba Pantun yang digelar Oleh MyCleanReef.Org pada bulan April yang lalu. Lomba Pantun ini diikuti oleh lebih dari 100 peserta. Selengkapnya »

This Information By Go Blue - Jensy Reef Check

0 comments:

Post a Comment

Please Save Our Home